WAKALAH dan SULHU
A.
Wakalah
1.
Pengertian Wakalah
Wakalah menurut bahasa artinya mewakilkan, sedangkan menurut
istilah yaitu mewakilkan atau menyerahkan pekerjaan kepada orang lain agar
bertindak atas nama orang yang mewakilkan selama batas waktu yang ditentukan.
2.
Hukum Wakalah
Asal
hukum wakalah adalah mubah, tetapi bisa menjadi haram bila yang dikuasakan itu
adalah pekerja yang haram atau dilarang oleh agama dan menjadi wajib kalau
terpaksa harus mewakilkan dalam pekerjaan yang dibolehkan oleh agama. Allah
SWT. Berfirman:
فَابْعَثُوْاأَحَدَكُمْ
بِوَرِقِكُمْ هَذِِهِ إِلَىالْمَدِيْنَةٍ
”Maka
suruhlah salah seorang diantara kamu ke kota dengan membawa uang perakmu ini” (Q.S
Al-Kahfi: 19) Ayat tersebut menunjukkan kebolehan mewakilkan sesuatu pekerjaan
kepadaorang lain Rasulullah SAW. Bersabda “Dari Abu Hurairah ra.berkata :
“Telah mewakilkan Nabi SAW kepadaku untuk memelihara zakat fitrah dan beliau
telah memberi Uqbah bin Amr seekor kambing agar dibagikan kepada sahabat
beliau” (HR.Bukhari).
Kebolehan mewakilkan ini pada umumnya dalam masalah muamalah. Misalnya mewakilkan jual beli, menggadaikan barang, memberi shadaqah / hadiah dan lain-lain. Sedangkan dalam bidang ‘Ubudiyah ada yang boleh dan ada yang dilarang. Yang boleh misalnya mewakilkan haji bagi orang yang sudah meninggal atau tidak mampu secara fisik, mewakilkan memberi zakat, menyembelih hewan kurban dan sebagainya. Sedangkan yang tidak boleh adalah mewakilkan Shalat dan Puasa serta yang berkaitan dengan itu seperti wudhu.
Kebolehan mewakilkan ini pada umumnya dalam masalah muamalah. Misalnya mewakilkan jual beli, menggadaikan barang, memberi shadaqah / hadiah dan lain-lain. Sedangkan dalam bidang ‘Ubudiyah ada yang boleh dan ada yang dilarang. Yang boleh misalnya mewakilkan haji bagi orang yang sudah meninggal atau tidak mampu secara fisik, mewakilkan memberi zakat, menyembelih hewan kurban dan sebagainya. Sedangkan yang tidak boleh adalah mewakilkan Shalat dan Puasa serta yang berkaitan dengan itu seperti wudhu.
3.
Rukun dan Syarat Wakalah
a.
Orang
yang mewakilkan atau memberi kuasa, syaratnya: Ia mempunya wewenang terhadap
urusan tersebut.
b.
Orang
yang mewakilkan atau yang diberi kuasa, syaratnya: baligh dan berakal sehat.
c.
Masalah
atau urusan yang dikuasakan: syaratnya jelas dan dapat dikuasakan.
d.
Akad
(ijab kabul). Syaratnya dapat dipahami oleh orang yang diberi kuasa
4.
Syarat Pekerjaan yang dapat diwakilkan
1. Pekerjaan tersebut diperbolehkan agama.
2. Pekerjaan tersebut milik pemberi kuasa.
3. Pekerjaan tersebut dipahami oleh orang yang diberi kuasa.
1. Pekerjaan tersebut diperbolehkan agama.
2. Pekerjaan tersebut milik pemberi kuasa.
3. Pekerjaan tersebut dipahami oleh orang yang diberi kuasa.
5.
Habisnya Akad Wakalah
a.
Salah satu pihak meninggal dunia
b.
Jika salah satu pihak menjadi gila
c. Pemutusan dilakukan orang yang mewakilkan dan diketahui oleh
orang yang diberi wewenang
d.
Pemberi kuasa keluar dari status kepemilikannya.
6.
Hikmah Wakalah
a. Dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan cepat sebab tidak
semua orang mempunyai kemampuan dapat menyelesaikan pekerjaan tertentu dengan
sebaik-baiknya. Misalnya tidak setiap orang yang qurban hewan dapat menyembelih
hewan qurbannya, tidak semua orang dapat belanja sendiri dan lain-lain.
b. Saling tolong menolong diantara sesama manusia. Sebab semua
manusia membutuhkan orang lain
c. Timbulnya saling percaya mempercayai diantara sesama manusia.
Memberikan kuasa pada orang lain merupakan bukti adanya kepercayaan pada pihak
lain.
B.
Sulhu
1.
Pengertian Sulhu
Sulhu menurut bahasa artinya damai, sedangkan menurut istilah yaitu
perjanjian perdamaian diantara dua pihak yang berselisih. Sulhu dapat juga
diartikan perjanjian untuk menghilangkan dendam, persengketaan atau permusuhan
(memperbaiki hubungan kembali).
As –
sulhu menurut bahasa arab bermakna memutus pertengkaran, perselisihan, atau
perdamaian. Sulhu menurut Hasbi Ash – Shiddiqie dalam bukunya Pengantar Fiqh
Muammalah adalah:
عقد يتقق فيه المتنازعان في حق على ما يرتفع به النزاع
Artinya:
‘’Akad
yang disepakati dua orang yang bertengkar dalam hak untuk melaksanakan sesuatu
dengan akad itu bisa dapat hilang perselisihan.”
Berdasarkan pengertian diatas, dapat kita pahami bahwa sulhu adalah
akad yang bertujuan untuk mengakhiri perselisihan atau persengketaan.
Contohnya, penunduh mengklaim mempunyai hak terhadap tertuduh dan tertuduh
mengakuinya tidak kenal dengannya. Kemudian, penuduh berdamai dengan tertuduh
dengan sebagian dari haknya pada tertuduh untuk mengjindari perselisihan.
Adapun sumpah diharuskan terjadi penolakan dari salah satu pihak.
2.
Hukum Sulhu
Hukum sulhu atau perdamaian adalah wajib, sesuai dengan
ketentuan-ketentuan atau perintah Allah SWT, didalam Al-Qur’an :
وان طائفتن من المؤنين اقتتلوا فاصلحوا بينهما….الحجرات: ٩
Artinya:
“Dan apabila dua golongan orang mukmin berperang, maka damaikanlah antara
keduanya..’’. (QS. Al Hujurat: 9)
وَالصُّلْحُ خَيْرٌ
“Perdamaian
itu amat baik” (QS. An Nisa’
: 128).
3.
Rukun dan Syarat Sulhu
a. Mereka yang sepakat damai adalah orang-orang yang sah melakukan
hukum.
b.
Tidak ada paksaan.
c. Masalah-masalah yang didamaikan tidak bertentangan dengan
prinsip Islam.
d. Jika dipandang perlu, dapat menghadirkan pihak ketiga. Seperti
yang disintir dalam Al-Qur’an An Nisa’ : 35.
4.
Macam-macam Sulhu
Dari
segi orang yang berdamai, sulhu macamnya sebagai berikut :
a.
Perdamaian antar sesama muslim
b.
Perdamaian antar sesama muslim dengan non muslim
c.
Perdamaian antar sesama Imam dengan kaum bughat (Pemberontak yang tidak mau
tunduk kepada imam).
d.
Perdamaian antara suami istri.
e.
Perdamaian dalam urusan muamalah dan lain-lain.
5.
Hikmah Sulhu
a.
Dapat menyelesaikan perselisihan dengan sebaik-baiknya. Bila mungkin tanpa
campur tangan pihak lain.
b.
Dapat meningkatkan rasa ukhuwah / persaudaraan sesama manusia.
c.
Dapat menghilangkan rasa dendam, angkara murka dan perselisihan diantara
sesama.
d. Menjunjung
tinggi derajat dan martabat manusia untuk mewujudkan keadilan.
Assalamu'alaykum. Bu saya (akhmad syaiful ulum ) saya bertanya ttg muamalah dalam perihal wakalah..apakah boleh pihak yg diwakilkan menaikkan harga dari barang yg harganya sudah ditetapkan ...
BalasHapus